
Eramuslim – Maldives, nama lain Maladewa, rakyatnya seratus persen Muslim. Namun wisata pantainya yang terkenal, dipenuhi turis berbikini. Bagaimana bisa terjadi?
Satu pertanyaan mengemuka, apakah penduduk Maldives dilarang ke pantai?
Untuk mencari jawabannya, Eramuslim mencoba bertanya pada deepseek.
Deepseek adalah platform Artificial Intelligent (AI) seperti halnya ChatGPT yang mampu meringkas data-data dari laman internet dalam hitungan detik.
Dan jawaban yang diberikannya sebagai berikut:
Maldives memang merupakan negara dengan penduduk yang 100% Muslim, tetapi juga dikenal sebagai destinasi wisata pantai yang populer dengan turis-turis dari seluruh dunia, termasuk perempuan yang mengenakan bikini.
Fenomena ini bisa terjadi karena beberapa alasan:
Pemisahan antara Wisatawan dan Penduduk Lokal
Resor dan pantai di Maldives sering kali terletak di pulau-pulau terpisah yang dikhususkan untuk wisatawan.
Penduduk lokal umumnya tinggal di pulau lain (seperti Malé, ibu kota Maldives) atau bekerja di resor tetapi tidak berinteraksi langsung dengan wisatawan di area pantai.
Pantai yang digunakan wisatawan biasanya berada di kawasan resor mewah yang terisolasi, sehingga tidak bertabrakan dengan norma masyarakat setempat.
Aturan yang Berbeda untuk Wisatawan dan Lokal
Pemerintah Maldives membedakan aturan bagi wisatawan dan penduduk lokal.
Wisatawan diperbolehkan mengenakan pakaian renang seperti bikini di pantai dan resor, sementara penduduk lokal (yang mayoritas Muslim) cenderung berpakaian lebih tertutup sesuai nilai-nilai Islam.
Penduduk lokal biasanya tidak pergi ke pantai-pantai wisata yang dipenuhi turis, atau jika mereka ke pantai, mereka akan berpakaian sopan (misalnya, baju renang muslimah yang menutup aurat).
Ekonomi Bergantung pada Pariwisata
Maldives sangat bergantung pada sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan utama.
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat setempat cenderung toleran terhadap kebiasaan wisatawan asing selama tidak melanggar hukum atau norma di luar kawasan resor.
Meski demikian, di luar kawasan resor (seperti di Malé atau pulau berpenduduk), aturan berpakaian lebih ketat dan sesuai syariat Islam.
Tidak Ada Larangan Penduduk ke Pantai, tapi Ada Norma Sosial
Penduduk Maldives tidak dilarang pergi ke pantai, tetapi mereka umumnya memilih pantai yang sesuai dengan nilai-nilai Islam atau berpakaian sopan saat berenang.
Beberapa resor memiliki pantai khusus untuk wisatawan, sementara penduduk lokal lebih sering menggunakan pantai yang tidak dikomersialkan untuk wisatawan.
Kesimpulan
Maldives berhasil menyeimbangkan antara nilai-nilai Islam sebagai negara Muslim dan kebutuhan pariwisata dengan memisahkan kawasan wisata dari kehidupan penduduk lokal.
Wisatawan diberikan kebebasan di resor-resor, sementara penduduk lokal tetap menjaga norma-norma keislaman mereka di tempat umum.
Jadi, tidak ada larangan bagi penduduk untuk ke pantai, tetapi mereka cenderung mematuhi aturan agama saat berada di pantai umum. [Rd]